Syekh Kubah Terbang Yang Suka Makan Keladi (8) *Sebuah mitos yang terdapat di Deli Tua dengan jejak berupa makam*

Sabtu, 15 Mei 2021 08:47 WIB

Share
Malam sech Kubah Terbang
Malam sech Kubah Terbang

 

Begitulah Achmad  semakin hari semakin aneh saja tingkahnya. Jika tengah hari menjelang Ashar dia suka duduk di dahan pohon-pohon besar. Di situ dia terkadang tertidur. Atau makan keladi kegemarannya. Namun yang teman-temannya tak tahu, ternyata Achmad  pimdah dari satu pohon besar ke pohon besar lainnya. Anehnya dia tinggal bilang saja hendak terbang kemana dia suka.

Ada mantera yang didapatnya dari bisikan ghaib. Jika mentera itu dibacakannya maka dia bisa terbang kemana pun dia suka. Konon mantra itu berbunyi, “Keladi Batang Keladi, Aku Terbang Seperti Keladi”. Tak jelas mengapa mantra itu bisa membuat Achmad  atau Syekh Kubah Terbang bisa terbang jika membaca mentera tersebut. Mungkin seperti air di daun keladi, meluncur cepat seperti terbang.

Pesantren Syekh Saleh hidup dari bercocok tanam. Para santri diajarkan bagaimana menanam padi. Setiap 3 bulan sekali mereka panen padi. Padi disimpan dalam lumbung untuk persediaan makan mereka. Mereka juga menanam sayur-sayuran sperti Sawi, Kangkung, Bayam dan lain-lain. Sedang untuk lauk, mereka juga berternak ayam, kambing dan ikan.

Setiap hari para santri bekerja merawan peliharaan mereka. Mereka juga harus mengambil air dari Sungai Pante Rambung. Sungai Pante Rambung berada tepat di tepi pesantren itu. Hingga kini Sungai Pante Rambung masih ada. Hanya saja dahulu sungai ini sangat besar. Bisa dilalui kapal yang dapat berlayar hingga ke Sungai Deli. Dari sungai inilah para santri berlatih fisik dengan mengangkat air memakai kendi yang dibopong dengan kayu Petai.

Tubuh para santri terlihat berotot. Begitu juga Syekh Kubah Terbang alias si Bahlul (pelupa). Tubuhnya berotot lantaran dia sangat suka mengangkat air dari sungai mengisi bak besar. Dari bak besar lalu dialirkan ke kamar mandi dan masjid untuk mandi dan berwudhuk. Selain diajarkan mengaji para santri juga diajarkan ilmu bela diri. Achmad  atau Syekh Kubah Terbang tak bisa bersilat. Dia tak pernah ingat jurus-jurus yang diajarkan padanya. Tetapi entah bagaimana, jika ada pertandingan silat, Achmad  dengan sendirinya bisa mengeluarkan jurus-jurus yang diajarkan gurunya dan juga ayahnya. (Bersambung) 

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler