Jagoan Tanah 600 (18)          Cerita : Ayub Hamzah Fahreza

Jumat, 11 Juni 2021 09:36 WIB

Share
Ist
Ist

 

Sudah jangan pedulikan mereka.  Hayo menanak nasi.  Ini kayu kering sudah ku carikan," kata Ucok yang datang membawa ranting kering bersama Riziq. 

"Hei Lik,  apa tenda sudah ditaburkan garam kasar?" kata Imbalo. 

"Oh sudah beres.  Pokoknya kalian bisa tidur dengan aman.  Anak perempuan di tenda yang warna biru ya," kata Lilik. 

Garam kasar biasanya ditabur buat menjaga tenda dari binatang serangga dan juga ular.  Bahkan konon kabarnya juga mahluk halus.  Nenek Lilik juga memberikan bawang putih tunggal.  Diam-diam Lilik menanamnya di sekitar tenda mereka. 

Sore hari Kak Untung menggelar acara pembukaan. Ada pidato wakil kepala sekolah,  ada arahan Kak Untung.  

"Anak-anak, Bapak harap kalian bisa menjaga nama baik sekolah.  Jangan melakukan hal-hal yang tidak perlu dan tidak berguna," kata Pak Hamzah. 

Kak Untung ditemani Kak Fadlan.  Mereka mengajarkan baris-berbaris dan tali-temali. Semuanya membuat anak-anak gembira.  Ada juga permainan Gala Asin.  Permainan lama yang coba diperkenalkan kembali oleh Kak Untung. 

Pukul 18.00 WIB,  anak-anak boleh mandi di air terjun.  Air terjun itu bernama,  Air Terjun Satu Hati. Anak-anak riang gembira.  Bahar dan teman-temannya juga mandi di air terjun itu.  Mereka juga berswapoto atau berselfi ria.  

Malam hari Kak Untung mengumpulkan anak-anak.  Udara sangat dingin.  Mereka membuat api unggun dan bernyanyi-nyanyi. 

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler