HIKAYAT BURUNG BESAR (4)        Diceritakan kembali oleh: Nasib TS

Jumat, 18 Juni 2021 09:34 WIB

Share
Ist
Ist

​​​​​​"Oh, maaf tuanku. Kami di pulau ini, nyaris tidak menggunakan uang untuk transaksi perdagangan. Saat ini kami tidak punya uang untuk membayarnya,”kata  penduduk.

“Kalau begitu ya sudah. Ambil saja kelapaku Cuma-Cuma buat kalian, tapi dengan syarat kulit dan tempurung kelapanya tolong kalian kembalikan ke kapal  kami sebagai bukti bahwa kami sudah menjual kelapa-kelapa ini pada kalian,” kata Buyung Besar.

Cuna-cuma? Mendengar jawaban  Buyung Besar yang menggratiskan kelapa yang mereka muat ke kapal dengan susah payah, membuat para anak buah kapal kecewa dengan sikap mendadak dermawan yang ditunjukkan Buyung Besar. Itu artinya, Buyung Besar majijannya tidak akan mendapatkan uang dari perdagangannya. Artinya, para anak buah kapal bakalan tidak mendapatkan gajinya.

Sebaliknya, mendengar tawaran Buyung Besar membuat penduduk girang bukan main. Mereka kemudian mendatangi kapal beramai-ramai mengambil buah kelapa, mungupasnya kemudian meninggalkan sampah berupa sabut dan tempurung kelapa di kapal layar Buyung Besar.

Dalam tempo sekejab, buah kelapa di kapal ludes dan tinggal kulit, sabut serta tempurung saya yang ditinggalkan penduduk di kapal itu. Karena komoditas dagangan telah habis,, Buyung Besar dan anak buahnya saatnya untuk pulang ke Pantai Labu bersama kapal yang penuh deengan sampah kelapa.

Menjelang pantai, meriam di dikapal disulut, sehingga menimbulkan suara dentuman berkali-kali. Suara dentuman meriam menjadi penanda Buyung Besar telah kambali dengan selamat. Kepulangan Buyung Besar dan anak buah kapal disambut suka cita oleh keluarga dan masyarakat.

Tiba di dermaga Pantai Labu, saatnya Buyung Besar dan anak buahnya turun guna melaporkan hasil misi niaga mereka kepada Datuk Pengulu.

“Datuk Pengulu yang mulia, kami telah pulang dari berniaga kelapa,”kata Buyung Besar.

“Apakah kelapa-kelapa yang kalian bawa sudah laku terjual semua?” tanya Datuk Pengulu.

“Ludes semuanya, Datuk..” jawab Buyung Besar. (Bersambung) 

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler