Stres Dapat Menyebabkan Minum Alkohol Berlebihan pada Wanita

Rabu, 15 Desember 2021 08:52 WIB

Share

 

Sebuah studi baru menemukan bahwa stres saja dapat mendorong wanita untuk minum berlebihan.  Pria yang mengalami stres yang sama hanya minum berlebihan ketika mereka sudah mulai mengonsumsi alkohol.

 Temuan penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal 'Psychology of Addictive Behaviors'.

 Meskipun tingkat penyalahgunaan alkohol lebih tinggi pada pria daripada wanita, wanita mengejar.  Wanita juga memiliki risiko lebih besar daripada pria untuk mengembangkan masalah terkait alkohol. 

 Peserta mengkonsumsi minuman beralkohol di bar simulasi saat mengalami situasi stres dan non-stres.  Stres menyebabkan wanita, tetapi bukan pria, untuk minum lebih dari yang dimaksudkan, sebuah temuan yang menunjukkan pentingnya mempelajari perbedaan jenis kelamin dalam konsumsi alkohol.

 "Beberapa orang dapat berniat untuk minum satu atau dua minuman beralkohol dan berhenti minum, tetapi orang lain terus melakukannya. Gangguan kontrol minum ini adalah salah satu indikator paling awal dari gangguan penggunaan alkohol, dan kami tahu stres berkontribusi pada gangguan kontrol minum.  dan minum yang tidak teratur. Peran stres dalam gangguan kontrol terhadap minum tidak dipelajari, terutama pada wanita," kata Julie Patock-Peckham, asisten profesor peneliti di ASU dan penulis utama studi tersebut.

 Penelitian berlangsung di laboratorium penelitian yang dirancang untuk mensimulasikan bar, lengkap dengan bartender, kursi bar, dan percakapan yang hidup.  Pesertanya terdiri dari 105 wanita dan 105 pria.  Mereka diacak ke dalam kelompok yang berbeda, dengan beberapa mengalami situasi stres dan yang lain situasi non-stres.

 Selanjutnya, separuh peserta menerima minuman beralkohol yang setara dengan tiga koktail, dan separuh lainnya menerima tiga minuman non-alkohol.  Setelah itu, semua peserta memiliki akses tak terbatas ke minuman beralkohol dari bar selama 90 menit.

 "Kami tahu bahwa baik gen dan lingkungan berperan dalam masalah minum. Kami tidak dapat berbuat apa-apa terhadap gen, tetapi kami dapat mengintervensi lingkungan. Stres dan gangguan kontrol terhadap minum terkait erat, dan karena stres adalah sesuatu yang kami alami.  dapat memanipulasi, kami menguji apakah pemicu stres menyebabkan minuman yang tidak teratur," kata Patock-Peckham, yang memimpin Lab Impuls Ketergantungan Sosial di ASU.

 Pengaturan eksperimental membiarkan tim peneliti menentukan apakah stres, minuman awal atau kombinasi keduanya menyebabkan berapa banyak alkohol yang dikonsumsi para peserta.  Tim mengukur konsumsi alkohol dalam jumlah total minuman yang dikonsumsi dan dengan menggunakan kandungan alkohol dalam darah (BAC).

Halaman
Reporter: Admin Sumut
Editor: Ayubbadrin
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler